BELAJAR COPYWRITING: JUAL LEBIH BANYAK HANYA DENGAN TULISAN
Hanya
dengan merubah kata, Anda dapat merubah hasil akhir-nya.
Itulah Copywriting.
Hi, pebisnis online…
Selamat datang di artikel
tentang Belajar Copywriting.
Mari kita mulai dari satu
pertanyaan.
Tahukah Anda jika Copywriter (orang
yang membuat copywriting) adalah salah satu profesi dengan bayaran paling mahal
di dunia yang tak kalah dengan pengacara top atau konsultan pajak terkenal?
Itulah faktanya.
Video berikut menjelaskan
dengan sangat baik tentang bagaimana kata-kata memiliki pengaruh yang begitu
kuat pada tindakan :
Dari video tersebut
diatas (terlepas dari untuk apa ia digunakan), kita bisa melihat bagaimana
penambahan “Empati” dalam tulisan yang diubah, dapat segera merubah
hasil akhirnya. Empati sendiri adalah satu dari banyak elemen penting dalam
Copywriting.
Lalu unsur apalagi, apa, mengapa dan bagaimana Copywriting
dapat dipakai lebih lanjut dalam marketing yang Anda lakukan?
Mari kita bahas.
Apa itu Copywriting?
Menurut Wikipedia, Copywriting adalah aktivitas menulis
untuk kebutuhan iklan atau bentuk lainnya dari marketing. Output dari aktivitas
ini, yang disebut sebagai “copy” adalah konten berbentuk tulisan yang digunakan
untuk memperkenalkan brand, memicu aksi serta membujuk pengunjung untuk
melakukan apa yang diinginkan, termasuk membeli produk yang Anda tawarkan.
Dengan
demikian, Copywriting sesungguhnya dapat digunakan dalam lapangan marketing apa
pun, termasuk dalam pemasaran konvensional.
Hanya saja, karena di
dunia online pemasaran lebih banyak digunakan dengan tulisan, maka Copywriting
mengambil peran yang cukup krusial dalam digital marketing, karena toh di
internet kita tidak bisa merayu seseorang secara langsung, face to face,
sebagaimana di dunia nyata.
Mengapa Copywriting?
Bayangkan Anda memiliki
sebuah kampanye marketing: Anda punya produk, Anda punya landing page dan Anda
punya traffic.
Namun sialnya, konversi
yang Anda dapatkan tidaklah sesuai yang diinginkan.
Maka merubah landing
page, merubah traffic, apalagi merubah produk membutuhkan biaya dan usaha yang
tidak sedikit.
Lalu apa yang lebih
gampang?
Merubah
tulisannya = Copywriting.
Faktanya, asal tahu
caranya (yang sebentar lagi akan saya bagikan), merubah “Copy” adalah bagian
yang punya biaya paling murah dari sebuah kampanye marketing.
Lalu bagaimana teknik Copywriting yang ideal?
Ada banyak sekali
rumusnya. Tetapi yang paling populer dan mudah untuk diikuti adalah AIDCA
A =
Attention
I = Interest
D = Desire
C = Conviction
A = Action
I = Interest
D = Desire
C = Conviction
A = Action
Berikut penjelasannya:
Attention :
Perhatian – Tarik perhatian dengan sebuah headline yang menarik.
Interest : Minat – Ceritakan masalah dan beritahu jalan keluarnya.
Desire : Hasrat – Ciptakan keinginan yang dapat memenuhi kebutuhan emosional.
Conviction : Keyakinan – Ubah skeptisisme menjadi rasa percaya dengan testimonial, data statistik dan lain sebagainya.
Action : Aksi – Arahkan secara jelas bagaimana mereka dapat memperolehnya.
Interest : Minat – Ceritakan masalah dan beritahu jalan keluarnya.
Desire : Hasrat – Ciptakan keinginan yang dapat memenuhi kebutuhan emosional.
Conviction : Keyakinan – Ubah skeptisisme menjadi rasa percaya dengan testimonial, data statistik dan lain sebagainya.
Action : Aksi – Arahkan secara jelas bagaimana mereka dapat memperolehnya.
Nah…
Untuk memahami
Copywriting dengan lebih terang dan jelas, serta melihat penerapan serta
fungsinya yang lebih mendetail, berikut 7 tips Copywriting yang penting untuk
Anda pelajari:
Tips Copywriting #1
** BENEFIT, BUKAN FITUR
**
Goal dari sebuah iklan
sejatinya bukanlah untuk disukai atau menghibur orang atau memenangkan
penghargaan pariwara; melainkan untuk menjual.
Seorang penjual obat
tidur dapat menawarkan produknya dengan 2 cara berbeda:
1. Obat tidur X, diekstrak dari akar langka pepohonan hutan
Amazon super ekslusif yang dikemas secara higenis dengan pengiriman kedap
udara.
2. Obat
tidur x, gunakan sekarang, 2 jam lagi Anda akan tidur sepulas bayi.
Tentu saja, kita semua
tahu jika orang yang sedang frustrasi dengan masalah tidur akan lebih tertarik
dengan penawaran no. 2.
Itu adalah contoh
bagaimana menonjolkan manfaat terlebih dahulu ketimbang fitur dari sebuah
produk.
Itu adalah bagaimana
memberitahu benefit yang akan dialami konsumen atas sebuah produk ketimbang
memberikan informasi yang berpusat pada produk itu sendiri, yang tak ada
seorang pun yang peduli.
Tips Copywriting #2
** TRANSFORMASI **
Alasan dibalik pembelian
sebuah produk adalah transformasi. Bukan produk itu sendiri.
·
Kita tidak membeli kosmetik. Kita membeli perhatian dan rasa
sayang dari pacar atau suami/istri.
·
Kita tidak membeli alarm motor. Kita membeli rasa aman saat
harus meninggalkannya parkir.
·
Kita tidak membeli juicer. Kita membeli praktisnya makan buah
tanpa harus kunyah-kunyah.
·
Kita tidak membeli lamborghini. Kita membeli gengsi ketika
menyetirnya di jalan atau berkumpul dengan teman2.
·
Kita tidak membeli bor. Kita membeli lobang di tembok!
Demikianlah yang selalu
jadi daftar beli Anda dan saya:
·
Kemudahan
·
Kepraktisan
·
Kesenangan
·
Kenyamanan
·
Keamanan
·
Gengsi
Maka kenali produkmu dan
sampaikan apa yang dapat diubahnya.
Tips Copywriting #3
** PERSONAL **
Salah satu unsur penting
dalam copywriting.
Alasannya karena
Anda tidak mau, tidak ingin, dan pasti tidak
bisa menjual sebuah produk kepada semua orang.
Dengan membuat penawaran
yang bersifat personal, maka pesan Anda tak hanya akan lebih mudah diterima,
tetapi juga terasa spesial.
Ini tentu memudahkan
proses pemilihan dan penyaringan audience, serta mempercepat Anda untuk
menemukan BUYER PERSONA, yakni ketika Anda fokus menjual hanya
kepada orang yang tepat dan membuang mereka yang tidak pas.
Unsur PERSONAL harus
diletakkan pada bagian paling atas dari penawaran Anda sebagai sebuah baris
yang pertama kali terbaca.
Contoh:
·
Halo mama muda!
·
Perhatian untuk pegawai kantoran!
·
Hi pemilik kucing!
·
Spesial bagi para arsitek!
·
Sugeng rawuh wong Jogja!
·
Dear driver gojek! – dll
Tips Copywriting #4
** HEADLINE **
Di tengah lautan
informasi, kita hanya punya waktu sekitar 2 detik untuk menarik perhatian dari
orang yang melihat apa yang kita tawarkan.
Kesan pertama jadi
penentu apakah mereka akan melanjutkan membaca atau melewatinya begitu saja.
Maka copywriting harus
selalu dimulai dengan HEADLINE yang memicu “P”.
P =
perhatian
Tanpa itu, sebaik apa pun
konten di dalamnya akan jadi sia-sia.
Untuk mewujudkannya, kita
membutuhkan salah satu atau kombinasi dari unsur-unsur berikut:
·
Promise & Curiousity
·
Credibility
Berikut penjelasannya:
Promise adalah janji, yaitu hasil akhir yang dapat diberikan
oleh produk Anda untuk mengatasi masalah. Sementara curiosity adalah sesuatu
yang memicu rasa penasaran.
Sebuah
janji yang dibungkus dalam bingkai curiosity akan meningkatkan animo dan minat
dari yang melihat untuk mencari tahu lebih banyak. Dan itulah yang kita
inginkan.
Janji tidak sama dengan
fakta. Sebab sekeren apa pun sebuah fakta, pembaca biasanya hanya akan berhenti
disana.
Contoh:
1. Copywriting
adalah salah satu ilmu terpenting dalam dunia marketing.
2. Copywriter
adalah profesi dengan upah yang sangat besar.
3. Headline
dalam sebuah copy akan menentukan segalanya.
4. Jadi
copywriter profesional hanya dalam waktu 1 jam
Pada contoh diatas, no 1,
2 dan 3 adalah fakta dimana kita tidak perlu membaca lebih jauh karena secara
tidak langsung sudah menjelaskan seluruh isinya.
Sementara no. 4 adalah
janji yang memicu rasa ingin tahu: bagaimana ceritanya dapat menguasai ilmu
yang keren ini dalam waktu begitu singkat?
Maka mereka pun membaca
lebih lanjut.
Sementara
itu, unsur yang memicu perhatian paling kuat adalah yang datang dari mereka
yang “ahli” dan “berwenang”. Credibility. Kredibilitas.
Jika memungkinkan,
sertakan unsur ini pada headline yang Anda miliki.
Contoh:
·
9 dari 10 dokter gigi menggunakan Oral B
·
Rahasia awet muda menurut Profesor kecantikan
·
Laporan terbaru dari Pusat studi UGM tentang
kandungan air mineral
Tips Copywriting #5
** EMPATI **
Setelah menarik perhatian
dengan Headline yang tepat, tiba saatnya memasukkan elemen penting untuk
menyenggol faktor emosional sekaligus meningkatkan trust: Empati.
Fakta menyebutkan,
ketimbang menggunakan logika, otak manusia lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
emosional ketika bertindak, memilih, termasuk saat mengambil keputusan
untuk mengeluarkan uang.
Kita,
Anda dan saya, secara alami bergerak menurut EGO untuk mempertahankan hidup.
Dan EGO tersebut pada akhirnya membuat kita selektif dalam memilih.
Demikianlah seseorang
akan lebih menyukai dan percaya dengan:
1. Mereka
yang mirip atau bernasib serupa dengan dirinya
2. Mereka
yang mengerti dan peduli dengannya
Maka dari itu, kita harus
menggunakan Empati untuk memenangkan EGO pembaca dengan menunjukkan bahwa:
·
Kita mirip dan punya hubungan dengan mereka.
·
Kita merasakan masalah dan kesakitan mereka.
·
Kita peduli dan mengerti mereka.
Dalam copywriting, kita
dapat memasukkan elemen ini menggunakan kata-kata seperti:
·
Seperti Anda, kami juga bermasalah dengan ….
·
Kami mengerti bagaimana rasanya …
·
Sejatinya tak ada seorang pun yang layak
mengalami …
·
Kami peduli dengan Anda, karena itu kami
menciptakan …
Tips Copywriting #6
** FAKTOR **
Simak bagaimana Steve
Jobs menggunakan faktor filosofis untuk keperluan kampanye pemasaran Apple,
salah satu slogan marketing terbaik di dunia: “Think Different”.
Hal serupa dilakukan oleh
brand-brand besar yang sama sekali tidak menonjolkan fitur pada produk yang
mereka miliki:
·
Bodyshop dengan kampanye “forever against animal testing”.
·
Panasonic dengan kampanye “ideas for life”.
·
Maspion dengan kampanye “cintailah produk-produk Indonesia”.
·
dll
Demikianlah, ada 3 level
faktor yang dapat Anda pilih dan hadirkan dalam pemasaran Anda:
1.
Eksternal
2. Internal
3. Filosofis
2. Internal
3. Filosofis
Contoh:
Produk: CAT TEMBOK DULUX
·
Eksternal: rumah perlu di cat ulang.
·
Internal: malu dengan tetangga
akibat rumah yang jelek.
·
Filosofis: pilih warna sesuai
selera. Ada 437 cara untuk menyebut warna putih saja.
Dan apabila kita
mengamati dengan sungguh-sungguh, maka kita segera tahu:
·
Pada umumnya, faktor eksternal lebih sering digunakan untuk
pemasaran, tetapi faktor internal yang akhirnya menyebabkan sebuah produk
dibeli.
·
Sementara itu, pemasaran yang melibatkan faktor filosofis dapat
membuat sebuah produk lebih dicintai, lebih diingat, bisa dijual lebih banyak
dan atau lebih mahal.
Tips Copywriting #7
** CERITA **
Cerita adalah satu dari
sedikit hal yang dapat menarik perhatian manusia.
Setiap hari kita
menyampaikan dan mendengar cerita; dari teman, film, buku hingga lirik lagu.
Kita menyukai cerita
karena itu merupakan hal termudah yang dapat diproses oleh otak dibandingkan
yang lainnya.
Cerita mampu membungkus
informasi dalam bentuk yang jauh lebih bersahabat dengan Ego manusia.
Dan beginilah struktur
cerita yang dapat kita buat:
– TOKOH
UTAMA: setiap cerita selalu memiliki tokoh utama, dan itu sudah pasti bukan
Anda atau produk Anda melainkan konsumen atau orang yang mirip dengannya.
– MASALAH: dan tentu saja, dalam sebuah cerita sang tokoh utama akan punya masalah.
– PANDUAN: kemudian kita datang membawa sebuah panduan bagi mereka.
– RENCANA: di dalamnya, sebuah rencana yang matang pun dibentangkan.
– AKSI: sebagai penutup, arahkan mereka untuk mengeksekusi rencana tersebut.
– MASALAH: dan tentu saja, dalam sebuah cerita sang tokoh utama akan punya masalah.
– PANDUAN: kemudian kita datang membawa sebuah panduan bagi mereka.
– RENCANA: di dalamnya, sebuah rencana yang matang pun dibentangkan.
– AKSI: sebagai penutup, arahkan mereka untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Simak perbedaan antara:
1. Bambang punya masalah
dengan berat badan. Selama bertahun-tahun, ia mencoba segala cara tetapi selalu
gagal. Ini membuat kepercayaan dirinya menurun drastis. Tapi yang lebih gawat,
masalah tersebut ternyata juga mengancam biduk pernikahannya.
Hingga pada saat
terakhir, ia menemukan produk X yang menyelamatkan hidupnya.
2. Bambang dari Jogja
terbukti berhasil menurunkan berat badannya menggunakan produk X.
Kesimpulan
Sampai disini, Anda
seharusnya sudah lumayan mengenal dan belajar copywriting, bukan?
Perlu diingat jika
Copywriting merupakan ilmu yang mahal. Untuk menguasainya secara lebih
mendalam, Anda harus senantiasa mencari dan membaca berbagai referensi yang
membahas Copywriting. Juga perkembangannya, serta mempelajari spesialisasi pada
media apa ia akan Anda gunakan.
Tapi kabar baiknya,
Copywriting adalah sebuah teknik dimana teknik merupakan skill.
Dan
skill tidak datang dari lahir. Hanya mereka yang terus melatihnya
yang akan menjadi mahir.
Jangan lupa SHARE jika
informasi ini bermanfaat, siapa tahu perlu untuk dibaca kembali atau berguna
bagi teman-teman yang lain.
Simak
kelanjutan artikel ini: Belajar Copywriting Part 2.
No comments:
Post a Comment