Keywords
memang punya posisi istimewa dalam SEO sehingga tak salah apabila ketika
selesai melakukan riset keyword, maka dapat dikatakan kita telah
berada pada setengah jalan dari seluruh pekerjaan dalam SEO.
Dan keyword, ide
terbaiknya pasti berasal dari produk yang kita miliki, topik yang kita minati
atau jalan monetisasi yang kita pilih.
Meski demikian, pemilihan
keyword tentu tidak dilakukan secara sembarangan, sebab kita harus melakukan
riset mendalam sebelum dapat menggunakannya agar mendatangkan traffic.
Untuk itulah kita
membutuhkan riset.
Prinsip
SEO: SEO itu tidak menciptakan tren pencarian baru tetapi
memanfaatkan demand yang sudah ada
Tapi kita belum lagi
masuk pada pembahasan tentang riset keyword karena pada bagian ini, saya baru
akan memperlihatkan bagaimana cara sederhana untuk menggali ide lebih jauh dari
sebuah keywords:
Cara Riset Keyword Untuk SEO
Langkah
Pertama, pikirkan sebuah niche atau keywords yang ingin Anda garap. Jika sudah
ketemu, tulis keywords tersebut dan sertakan seluruh queries yang dapat Anda
temukan secara spontan.
Misalnya, keywords “nasi
goreng”.
Berikut daftar queries
yang tercetus di kepala saya dalam beberapa detik:
·
cara membuat nasi goreng
·
nasi goreng kambing
·
nasi goreng seafood
·
resep nasi goreng yang enak
·
dll
Langkah
Kedua, cocokkan queries yang sudah kita catat dengan memanfaatkan
tools yang mampu menggali ide-ide lainnya. Gunakan tools gratis bernama Soovle
> http://soovle.com/.
Dari Soovle, ternyata
saya menemukan berbagai macam ide lainnya:
Sortir dan pilih daftar
keyword diatas, terutama yang menarik dan yang panjang.
Langkah
ketiga, generate keywords dari daftar yang sudah kita buat untuk
menemukan longtail keywords. Gunakan ubbersuggest secara gratis >
https://ubersuggest.io/
Seperti terlihat di
gambar diatas, ada 203 keywords yang berhasil didapatkan dari keyword “nasi
goreng kambing”. Lakukan hal yang sama untuk keywords lainnya dan simpan
seluruhnya pada sebuah notepad.
Langkah
keempat, lakukan riset lebih mendalam pada seluruh daftar keywords yang
sudah kita miliki untuk mendapatkan beberapa saja yang ideal untuk digarap
secara serius.
Cara Riset Keyword Untuk SEO #Bahasa Indonesia
Pada dasarnya, melakukan
SEO untuk konten lokal relatif jauh lebih mudah dibandingkan dengan konten
berbahasa Inggris. Ini berarti, menemukan keywords Indonesia yang masuk dalam
kategori layak garap juga akan lebih gampang.
Sesungguhnya, kita dapat
menggarap keyword dari niche apa saja yang diinginkan untuk website berbahasa
Indonesia. Namun, terkecuali Anda memiliki produk dan passion dimana Anda harus
fokus disana, berikut beberapa ide niche lokal yang punya “uang besar” untuk
dikerjakan:
·
Forex, binary options
·
Saham dan turunannya
·
Kartu kredit, produk perbankan
·
Desain rumah
·
Diet
·
Gadget
·
Kesehatan
·
Parenting
·
Tutorial
Note: “uang
besar” dikaitkan dengan keywords yang berhubungan erat dengan “transactional
queries” dan memiliki nilai CPC yang cukup mahal, mengacu dari data Google
Adsense. Dan tentu saja kita harus menggarap niche yang lebih spesifik dari
daftar diatas serta tidak digabungkan secara sembarangan dengan niche yang
berbeda.
Ketika list keywords
sudah terkumpul, cek volume pencarian menggunakan Google Keyword Planner (GKP)
dan ambil hanya keywords yang memiliki demand. Sebaiknya > 100. Atau di GKP,
nilainya adalah 100-1k.
Untuk memudahkan, saya
akan mencontohkan bagaimana menggali dan melakukan riset keyword “hukum forex
dalam islam”.
Selanjutnya, kita dapat
melakukan search keyword tersebut melalui Google untuk melihat tingkat
kompetisi yang ada:
*Agar hasil pencarian di
Google Anda dapat memperlihatkan hasil seperti diatas, gunakan extension
browser gratisan seoquake > www.seoquake.com
Dari gambar, terlihat beberapa indikasi yang cukup baik (lihat tanda merah pada gambar):
Dari gambar, terlihat beberapa indikasi yang cukup baik (lihat tanda merah pada gambar):
Results 305.000. Ini
menandakan jumlah persaingan yang tidak begitu banyak. Nilai maksimal yang
direkomendasikan adalah 1.000.000.
Pada urutan 1-4, SERP
dikuasai oleh website non-authority, terlihat dari Alexa Rank yang gemuk-gemuk.
Bahkan pada urutan 4, kita dapat melihat sebuah web gratisan (wordpress) yang merupakan target untuk ‘ditenggelamkan’. Selain wordpress, kita juga dapat ‘menenggelamkan’ web gratisan lainnya seperti blogspot, tumblr, dan sejenisnya. Semuanya, model begini masuk dalam kategori “easy to outrank”.
Bahkan pada urutan 4, kita dapat melihat sebuah web gratisan (wordpress) yang merupakan target untuk ‘ditenggelamkan’. Selain wordpress, kita juga dapat ‘menenggelamkan’ web gratisan lainnya seperti blogspot, tumblr, dan sejenisnya. Semuanya, model begini masuk dalam kategori “easy to outrank”.
Lebih lanjut, berikut
penampakan urutan berikutnya, dari 5-10:
Di urutan 6, kita dapat
melihat blogspot yang siap untuk ‘ditenggelamkan’. Juga tidak adanya high
authority web di keseluruhan pejwan.
Dengan demikian, secara
teoritik, keyword “hukum forex dalam islam” layak untuk digarap dan relatif
mudah dimenangkan di pejwan bahkan tanpa optimasi offpage. Kita dapat mengintip
konten yang dimiliki oleh website yang berada di pejwan dan membuat yang lebih
bagus dari itu semua. Tentang ini akan dibahas nanti pada uraian khusus
mengenai “content creation”.
Untuk menemukan berbagai
macam keywords layak garap pada niche yang sama secara lebih mudah, kita juga
dapat memperoleh berbagai hal lain dari SERP Google dengan pendekatan berbeda.
Salah satunya adalah mengintip keywords kompetitor menggunakan trik Histats.
Salah duanya, kita dapat memanfaatkan footprint dari plugin “SEO
Searchterms tagging”.
Cara Riset Keywords Untuk SEO #Trik
Selanjutnya saya akan
menunjukkan 2 cara diantara 1001 metode lain yang dapat digunakan untuk
menggali keywords hanya melalui SERP yang ditampilkan oleh Google.
Keduanya dapat diterapkan
untuk mencari keyword berbahasa Indonesia dan Inggris. Tetapi pada catatan ini
saya masih akan berfokus pada penerapannya di bahasa Indonesia.
CARA
PERTAMA adalah dengan menggunakan footprint dari salah satu
plugins wordpress yang cukup populer, SEO searchterms tagging 2 (STT2).
FYI, STT2 telah digunakan
lebih dari 100rb website berbasis wordpress meski ia sudah dihapus dari laman
resmi wordpress plugins dan memicu berbagai kontroversi mengenai apakah ia
menguntungkan atau merugikan ketika digunakan. Namun begitu, sampai hari ini
masih saja ada banyak sekali orang yang masih tetap menggunakannya dengan
berbagai macam alasan dan motivasi.
Dan kita tidak sedang
berurusan dengan issue tersebut, sebab kita hanya akan memanfaatkan footprint
yang ada untuk menemukan ide-ide keywords yang dapat kita kelola lebih lanjut.
Sebagai contoh, mari kita
kembali ke niche tentang Forex dengan keyword “trading forex”.
Berikut adalah search
string yang dapat dimasukkan di Google:
"incoming search terms" + "keyword"
"recent search terms" + "keyword"
"recent search terms" + "keyword"
*jangan lupa untuk
menyertakan tanda petik *untuk pencarian keywords berbahasa Indonesia, gunakan
Google.co.id.
Jadi, kita akan melakukan
pencarian di Google.co.id:
"incoming search terms" + "trading
forex"
Selanjutnya, buka satu
per satu laman website yang muncul di pejwan (atau page 2) dan catat seluruh
ide keywords yang ditampilkan. Biasanya, daftar keyword dapat Anda temukan di
bagian bawah konten.
Pada kasus ini, saya
berhasil membuat daftar keywords sebagai berikut:
Langkah berikutnya adalah
mengolah ide-ide keywords diatas menjadi keywords yang layak digarap, melakukan
verifikasi volume pencarian (demand) melalui GKP dan membuat konten dari keyword
tersebut. Jika belum puas, kita masih bisa melakukan berbagai macam eksperimen
dan pencarian atas keywords lainnya. Selain itu, kita juga dapat menggunakan
opsi footprint selanjutnya, yakni “recent search terms” + “keywords”.
CARA
KEDUA adalah dengan mengintip data histats dari kompetitor yang
kita miliki.
Sebagai contoh, mari
sekali lagi kita kembali ke niche Forex dengan keyword yang berbeda, yaitu:
“cara main forex lewat android”.
Pada halaman pejwan untuk
keyword yang dicari, kita akan membuka satu demi satu website yang tampil dan
‘mengintip’ source-nya untuk menemukan SID code histats. Caranya adalah dengan
klik kanan dan klik “view page source”:
Setelah itu, kita akan
melakukan pencarian dengan menggunakan control + F dan mengetik “histats”
(tanpa tanda petik).
Cara ini terbilang cukup
menantang dan membutuhkan waktu karena tidak semua website menggunakan histats dan
tidak semua histats disseting terbuka untuk public (unlock), tetapi jika
berhasil menemukannya, kita akan mendapatkan tampilan sebagai berikut:
Pada gambar diatas,
SID-nya adalah 2215740. Berbekal nomor ini, kita dapat membuka alamat di
browser:
http://histats.com/viewstats/?act=2&sid=XXXXXX
dimana XXXXXX diganti dengan SID tersebut.
Jika histats terbuka,
kita dapat mengintip keywords yang masuk dari search engine pada website
tersebut dengan klik pilihan: Traffic Sources > search engines.
Lalu pilih range yang
besar untuk menampilkan data yang lebih banyak:
Next, seperti biasa,
silahkan olah, gali dan kembangkan ide-ide yang muncul dan jangan lupa untuk
melakukan verifikasi volume pencarian menggunakan GKP untuk mendapatkan
keywords yang layak untuk digarap.
Jika belum puas atau
belum menemukan apa yang dicari, tentu saja Anda masih dapat mengulanginya
sampai sejuta kali.
Namanya saja RISET, sudah
barang pasti akan membutuhkan banyak proses, percobaan dan menuntut konsistensi
sebelum memperoleh hasil atau kesimpulan yang diinginkan. Dan percayalah jika
kedua cara diatas mampu menghadirkan berbagai macam ide yang bahkan tidak mampu
diberikan oleh tools premium berbayar sekalipun.
Prinsip & Tools Riset Keywords Untuk SEO #Bahasa Inggris
Secara prinsip, cara yang
dijabarkan diatas juga digunakan untuk riset keywords berbahasa Inggris.
Namun sebelum saya
memberikan beberapa referensi lanjutan yang berhubungan langsung dengan keyword
berbahasa Inggris, ada baiknya kita terlebih dahulu mengulas butir-butir
mendasar yang membedakannya dari keyword untuk konten berbahasa Indonesia.
·
Tak seperti market lokal dimana di atas kertas kita hanya akan
bersaing dengan sesama “pemain” lokal, pada konten berbahasa Inggris kita akan
bersaing dengan “pemain” dari hampir seluruh dunia.
·
Alasannya karena market berbahasa Inggris memiliki kue yang
sangat besar dengan traffic value yang amat tinggi. Nilainya mungkin mencapai
10-20x lipat lebih banyak dari market lokal untuk niche yang sama.
·
Google pun mendapatkan porsi penghasilan terbesar dari space
iklan mereka untuk konten berbahasa Inggris.
Maka tak heran apabila Google memberikan perhatian lebih kepada konten berbahasa Inggris dibandingkan bahasa lainnya (termasuk Indonesia), sehingga algoritma terbaru biasanya akan diberlakukan pertama kali pada konten berbahasa inggris sebelum diadaptasi pada bahasa lainnya. Jaraknya bisa makan waktu sampai bertahun-tahun.
Maka tak heran apabila Google memberikan perhatian lebih kepada konten berbahasa Inggris dibandingkan bahasa lainnya (termasuk Indonesia), sehingga algoritma terbaru biasanya akan diberlakukan pertama kali pada konten berbahasa inggris sebelum diadaptasi pada bahasa lainnya. Jaraknya bisa makan waktu sampai bertahun-tahun.
·
Inilah alasan mengapa spamming dalam bentuk konten, backlinks
maupun nama domain masih kerap lolos untuk konten lokal, sesuatu yang sama
sekali sudah “kadaluarsa” untuk digunakan ketika menggarap konten luar. Tetapi
ini sesungguhnya hanya persoalan waktu saja. Sebab sekali “tsunami” itu datang,
habislah semuanya terhantam.
·
Meski sekilas terlihat lebih susah, menggarap konten berbahasa
Inggris masih sangat layak untuk dilakukan karena (sekali lagi) kuenya sangatlah
besar.
·
Selain itu, berbagai macam tools yang tersedia akan lebih
optimal tatkala digunakan untuk melakukan riset keyword berbahasa Inggris.
·
Kabar baiknya, dengan melakukan pemilihan keyword yang tepat,
kurang kompetitif dan optimasi onpage yang tepat, kita bahkan sama sekali tidak
membutuhkan optimasi offpage untuk dapat bertengger di pejwan. Ini sudah saya
buktikan sendiri untuk sekitar 60% keywords yang saya garap dan menjadi sebuah
keniscayaan pada algoritma dan sistem rank terbaru Google saat ini (rankbrain).
Maka, so, jadi…
Kunci dari kata kunci
untuk menggarap konten berbahasa Inggris adalah dengan menemukan keyword yang
memiliki tingkat kompetisi rendah.
Dan mau tidak mau, suka
tidak suka, enak tidak enak, setuju tidak setuju, kriteria primer dari keyword
berkompetisi rendah, tak lain dan tak bukan adalah: longtail keywords, yaitu yang
memiliki lebih dari 3 kata, kerap diistilahkan sebagai keyword “turunan”.
Turunannya siapa?
Turunannya keyword utama lah. Karena kalo turunan bapakmu ya kamu itu orangnya
^_^
Lalu bagaimana cara
“menurunkan” keyword utama secara mudah? Gampang, gunakan keyword generator.
Berikut daftar layanan
yang dapat Anda gunakan secara GRATIS:
·
https://ubersuggest.io/
·
http://smallseotools.com/long-tail-keyword-generator/
·
http://keywordtool.io/
·
http://lsigraph.com/
·
https://www.seocentro.com/tools/search-engines/keyword-suggestion.html
·
http://longtailgenerator.com/
·
dll
Setelah Riset Keywords?
Sekarang adalah saatnya
kita akan mengembangkan ide keywords yang sudah diperoleh dari beragam trik
sebelumnya menjadi sebuah title alias judul yang menarik.
Untuk melakukannya Anda
membutuhkan sebuah ilmu tambahan bernama: Copywriting.
Tentu tidak usah terlalu
mendalam karena ini ilmu yang mahal dan lebih cocok untuk ads
specialist dibandingkan pemain SEO.
Cukup yang dasar-dasar
saja.
Prinsip Judul untuk SEO
Tak berbeda jauh dengan
advertising pada umumnya, dalam SEO, hal yang pertama kali selalu dibaca adalah
JUDUL. Baik oleh audience maupun Google.
Judul akan memberikan
impresi awal, kesan, atensi serta keputusan bagi pembaca untuk meneruskan atau
berhenti tanpa peduli dengan konten yang Anda miliki, sebaik apa pun itu. Judul
yang buruk akan memberikan dampak yang tak kalah buruk bagi SEO.
Lalu bagaimana kriteria
judul yang baik?
Terbaik adalah judul yang
jika dibaca akan menarik minat secara personal dan atau yang mengandung berita.
Tentu berdasarkan kata kunci yang sedang dicari oleh mereka.
Judul Pada SEO
Tentu saja. Pada SEO,
syarat dari sebuah judul adalah harus mengandung kata kunci yang ingin kita
bidik agar dapat bercokol di posisi hasil pencarian yang bagus.
Tapi kata kunci saja
tidak cukup.
Judul setidaknya harus
menjawab 4 hal berikut:
·
Siapa orang yang perlu untuk membaca?
·
Apa butir terpenting dari konten yang
disajikan?
·
Mengapa mereka harus membaca isinya?
·
Apa keuntungan yang didapatkan ketika mereka
membacanya?
Contoh:
Kata kunci: Asuransi jiwa terbaik Judul: Catat! Daftar 10 Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia
Kata kunci: Asuransi jiwa terbaik Judul: Catat! Daftar 10 Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia
·
Mereka yang sedang mencari informasi tentang asuransi jiwa
terbaik.
·
10 daftar terbaik di Indonesia.
·
Karena lengkap. Tambahan kata “catat!” menimbulkan “rasa ingin
tahu” serta memberikan penegasan akan isinya.
·
Tak hanya 1, melainkan sekaligus 10 daftar terbaik.
Selanjutnya, sebuah judul
juga harus teroptimasi untuk memiliki fungsi yang akan bermanfaat untuk:
1. Menarik perhatian: Dalam
waktu beberapa detik, perhatian akan tertuju pada judul yang menarik. Ada
beberapa tips untuk menghadirkan tipe yang seperti ini:
·
Gunakan pilihan kata yang bersifat berita. Contohnya: new,
discover, introducing, announcing, now, it’s here, at last, dan just arrived.
Bahasa Indonesia: baru, temukan, memperkenalkan, mengumumkan, sekarang, disini,
akhirnya dan yang baru.
·
Gunakan pilihan kata yang bersifat informatif. Contohnya: how
to, why, sale, quick, easy, results dan proven. Bahasa Indonesia:
bagaimana, mengapa, dijual, cepat, mudah, hasil dan terbukti.
·
Gunakan kata tanya jika cocok dengan konten. Contohnya: what,
who, why, where, when dan how. Bahasa Indonesia: apa, siapa, mengapa,
dimana, kapan, bagaimana.
·
(Jika memungkinkan), gunakan kata “FREE” atau Gratis karena
tidak ada orang yang tidak menyukai sesuatu yang gratis.
2. Menyaring pembaca: Untuk
meningkatkan relevansi yang berdampak baik pada SEO, gunakan judul yang
mencerminkan target pembaca.
Berikut beberapa
contohnya:
Untuk kata kunci
“asuransi jiwa orang tua”, kita dapat membuat judul “Asuransi Jiwa Untuk
Orangtua berusia diatas 65 tahun”. Ini jelas akan spesifik bagi kedua belah
pihak: konten dan pembaca. Konten akan fokus membahas asuransi untuk orangtua
yg usianya diatas 65 tahun dan orang yang membaca hanya yang orangtuanya diatas
65 tahun atau yg berencana akan membeli ketika orangtuanya berusia diatas 65
tahun.
Untuk kata kunci “rumah
minimalis, kita dapat membuat judul “30+ Desain rumah minimalis 2 lantai 2018”.
Ini juga akan spesifik menyaring pembaca yang ingin melihat desain rumah
minimalis 2 lantai dan yang terbaru (tahun 2018).
Lalu berikut jenis judul
yang harus dihindari:
·
Clikbait: Bagaimana pun,
clickbait yang digunakan secara masif sudah jadi musuh bersama hampir seluruh
layanan online saat ini, tak terkecuali SERP Google. Maka dari itu hindari
sedapat mungkin clickbait pada judul konten Anda.
·
Gimmick & Missleading: Jangan
gunakan kata-kata yang hanya menarik tetapi tak tercermin dalam konten yang
dibuat. Ini akan membuat pengalaman pengunjung blog Anda menjadi buruk, juga
pasti buruk untuk SEO secara keseluruhan.
Catatan Akhir Tentang
Keywords
·
Keywords terbaik adalah buying keywords.
·
Keywords terbaik adalah yang long-tail, lebih dari 3 kata.
·
Judul terbaik mengandung keywords + imbuhan, akhiran, sisipan
kata-kata sesuai dengan kaidah yang dibahas di catatan ini.
·
Judul terbaik memiliki panjang berkisar antara 50-60 karakter.
Dan
yang terakhir, Keywords terbaik adalah yang dapat dicerminkan ke dalam konten berkualitas tinggi yang
dapat memberikan manfaat bagi pembaca
No comments:
Post a Comment